Jika ada sesuatu yang dijaga kuat oleh sutradara "Before Sunrise" dan
"Before Sunset", Richard Linklater, itu adalah sisi realistis dari dua
cerita romantis itu. Dari mulai membuminya adegan-adegan yang dibangun
oleh Linklater untuk Jesse dan Celine, isi percakapan antara kedua
tokoh tersebut, sampai ke akhir-akhir cerita mereka yang selalu
bernada ambigu pun terasa nyata dan jujur.
Seperti yang dikatakan oleh Jesse, karakter yang diperankan Ethan
Hawke, pada bagian awal "Before Sunset", "Aku tidak pernah berada di
tengah-tengah adu tembak, aku tidak pernah mengalami kecelakaan
helikopter." Dan Hawke sendiri, lewat wawancara dengan harian LA Times
terbitan 20 Juni 2004, menambahkan, inti dari dua cerita ini hanya
sesuatu yang sederhana, "(intinya) adalah tentang ketersambungan
dengan manusia lain."
Kefanatikan Linklater pada kealamian percakapan antara Jesse dan
Celine terlihat sejak pembuatan "Sunrise". Linklater bertanya padanya,
"Bagaimana caranya kau mengajak gadis ini turun dari kereta dan ikut
denganmu berkeliling Vienna?" Hawke kemudian mencoba berbagai kalimat
pembuka pada Julie Delpy, pemeran Celine, dan Delpy akan terus memberi
komentar, sampai ia menemukan kalimat pembuka yang menurutnya berhasil
meyakinkannya untuk turun dari kereta.
Menghasilkan suatu karya yang realistis, natural, tapi tetap nikmat
ditonton dan menghibur adalah suatu tantangan, menurut Linklater.
"Kami harus menulisnya dan melatihnya seperti sebuah drama panggung.
Dan kebanyakan, kami hanya mengandalkan intuisi," tambahnya.
Sementara menurut Hawke, tantangan terbesarnya adalah menjaga dialog
antara Jesse dan Celine agar tetap menarik dan membawa 'plot'
ceritanya berjalan terus. "Sulit, karena percakapan antara keduanya
harus terus berubah bentuk dan bergerak maju, semakin mendalam, tapi
tidak membosankan," katanya. Idenya adalah membuat dua karakter
tersebut saling jatuh cinta secara alami hanya lewat berbicara. Ada
perhitungan matematis dalam percakapan keduanya, dan percakapan
mereka, menurut Hawke, adalah sebuah metafora dari tahap-tahap dalam
sebuah hubungan. "Pertamanya, mereka mencoba saling membuat terkesan,
lalu mereka mencoba berbicara lebih dalam, dan akhirnya mereka
ketakutan," ujarnya.
Kefanatikan Linklater pada sisi realistis juga terlihat dari setting
waktu "Before Sunset". Diambil 9 tahun setelah "Before Sunrise"
keluar, dan di dalam film, Jesse dan Celine juga tidak bertemu selama
9 tahun. Tentang pembuatan "Sunset", Linklater mengatakan, pada
awalnya ia tidak berencana untuk membuat sekuel. "Keputusan (membuat
sekuel) bukan karena permintaan orang lain, tapi karena keinginan kami
sendiri," kata Linklater.
Setiap kali mereka bertiga berada di satu kota, mereka selalu
membicarakan kemungkinan itu. "Baru pada saat kami bertiga bekerjasama
untuk 'Waking Life' (film Linklater lain yang dibuat pada 2001), kami
sadar bahwa kami harus melakukannya," ujar Linklater lagi. Kali ini,
Delpy dan Hawke terlibat jauh dalam penulisan skenarionya. "Tidak ada
motif ekonomi dalam pembuatan sekuel ini, sepertinya kami adalah film
berpenghasilan terendah yang memiliki sekuel," kata Linklater. "Before
Sunrise" 'hanya' menghasilkan US$ 5,5 juta, kecil dibandingkan "School
of Rock", film Linklater lain yang menghasilkan US$ 81 juta.
paling saya sukai," tambah Hawke. "Aku bermimpi untuk membuat yang
ketiga, karena aku melihat cerita Jesse dan Celine sebagai sebuah
magnum opus," ujarnya lagi.